Memilih Bibit
Ada berbagai bibit padi yang bisa kita pakai sesuai dengan
kebiasaan yang ditanam. Untuk kondisi sawah tadah hujan kita harus memilih
bibit yang ringan, dalam arti cepat berbuah dalam waktu yang relatif singkat.
Kalau berat, lambat berbuahnya, dikhawatirkan keburu datang banjir.
Mengolah Bibit
Bulir padi siap
diolah dengan cara direndam. Sediakan tempat penampung bibit, ember atau
sejenisnya. Tuangkan padi ke ember tersebut dan isi air secukupnya. Atau bisa juga dengan cara dimasukkan ke
karung, ikat ujungnya agar tidak tumpah, lalu dicemplungkan ke sesungai. Tapi,
ingat harus diikat ke tongkak kayu agar tidak terbawa arus, hehehe. Biarkan
selama 24 jam, atau sesuai dengan
pengalaman yang sudah ada, tergantung bibit yang digunakan, kalau bibit baru
panen cukup 24 jam, kalau bibit lama yang tersimpan setahun atau lebih,
merendamnya bisa sampai dua hari.
Setelah 24 jam bibit dibangkit dan ditiriskan. Bibit siap dipadat.
Alat yang digunakan adalah karung bekas semen, cukup 3 lembar. Satu untuk hamparan,
dua lembar untuk tutupannya. Alat lain bisa digunakan adalah daun pisang. Bibit
sisakan sedikit, masukkan ke cangkir untuk mengetahui perkambangan tumbuh
tidaknya bibit. Jika tumbuh, sudah menghasilkan
kecambah, berarti bibit yang di dalam pengolahan bibit itu juga sudah
tumbuh.
Menyemai (mangutung)
Setelah bibit
berkecambah, tahapan yang harus kita lakukan adalah mengurai bibit yang
kusut agar mudah ditabur ke tempat persemaian.
Untuk persemaian kita sediakan dulu lahannya. Bersihkan
lahan yang akan kita gunakan untuk menyemai. Taburkan bulanak, (lumpur)
ke lahan yang sudah kita siapkan yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Setelah siap, taburkan bibit secara merata, tidak terlalu tebal dan tidak
terlalu jarang. Kemudian bibit tadi dipukul-pukul dengan sapu lidi atau lainnya
supaya bibit tenggelam ke lumpur tadi. Setelah rata tutu dengan dengan karung
semen, atau daun pisang.
Bila sudah tumbuh sekitar 3 sampai 5 jari, bukalah tutup
penyemaian tadi, jika sudah tingginya sekitar sejengkal, bibit siap dipindah ke
tempat lambakan.
Pembesaran Bibit (Melambak)
Bibit sudah siap untuk dibesarkan. Sediakan lahan yang cukup
yang airnya sudah surut untuk bisa menampung bibit yang tingginya sejengkal
tadi. Bibit padi di persemaian kita susuk menggunakan parang, golok, susuk bibit
seluas setapak tangan. Letakkan bibit di tempat pembesaran tadi dengan jarak 30
cm atau sesuai keperluan. Bila bibit sudah besar dan tingginya mencapai 60 cm
atau dua jengkal lebih, bibit sudah bisa ditanam di lahan persawahan biasa atau
di sawah terapung.
No comments:
Post a Comment