Wednesday, June 3, 2015

Cara Mengolah Bibit Padi



Memilih Bibit

Ada berbagai bibit padi yang bisa kita pakai sesuai dengan kebiasaan yang ditanam. Untuk kondisi sawah tadah hujan kita harus memilih bibit yang ringan, dalam arti cepat berbuah dalam waktu yang relatif singkat. Kalau berat, lambat berbuahnya, dikhawatirkan keburu datang banjir. 

Mengolah Bibit

Bulir padi  siap diolah dengan cara direndam. Sediakan tempat penampung bibit, ember atau sejenisnya. Tuangkan padi ke ember tersebut dan isi air secukupnya.  Atau bisa juga dengan cara dimasukkan ke karung, ikat ujungnya agar tidak tumpah, lalu dicemplungkan ke sesungai. Tapi, ingat harus diikat ke tongkak kayu agar tidak terbawa arus, hehehe. Biarkan selama 24 jam, atau  sesuai dengan pengalaman yang sudah ada, tergantung bibit yang digunakan, kalau bibit baru panen cukup 24 jam, kalau bibit lama yang tersimpan setahun atau lebih, merendamnya bisa sampai dua hari. 

Setelah 24 jam bibit dibangkit dan ditiriskan. Bibit siap dipadat. Alat yang digunakan adalah karung bekas semen, cukup 3 lembar. Satu untuk hamparan, dua lembar untuk tutupannya. Alat lain bisa digunakan adalah daun pisang. Bibit sisakan sedikit, masukkan ke cangkir untuk mengetahui perkambangan tumbuh tidaknya bibit.  Jika tumbuh, sudah menghasilkan kecambah, berarti  bibit  yang di dalam pengolahan bibit itu juga sudah tumbuh.

Menyemai (mangutung)

Setelah bibit  berkecambah, tahapan yang harus kita lakukan adalah mengurai bibit yang kusut agar mudah ditabur ke tempat persemaian.
Untuk persemaian kita sediakan dulu lahannya. Bersihkan lahan yang akan kita gunakan untuk menyemai. Taburkan bulanak, (lumpur) ke lahan yang sudah kita siapkan yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Setelah siap, taburkan bibit secara merata, tidak terlalu tebal dan tidak terlalu jarang. Kemudian bibit tadi dipukul-pukul dengan sapu lidi atau lainnya supaya bibit tenggelam ke lumpur tadi. Setelah rata tutu dengan dengan karung semen, atau daun pisang.
Bila sudah tumbuh sekitar 3 sampai 5 jari, bukalah tutup penyemaian tadi, jika sudah tingginya sekitar sejengkal, bibit siap dipindah ke tempat lambakan.

Pembesaran Bibit (Melambak)

Bibit sudah siap untuk dibesarkan. Sediakan lahan yang cukup yang airnya sudah surut untuk bisa menampung bibit yang tingginya sejengkal tadi. Bibit padi di persemaian kita susuk menggunakan parang, golok, susuk bibit seluas setapak tangan. Letakkan bibit di tempat pembesaran tadi dengan jarak 30 cm atau sesuai keperluan. Bila bibit sudah besar dan tingginya mencapai 60 cm atau dua jengkal lebih, bibit sudah bisa ditanam di lahan persawahan biasa atau di sawah terapung.

No comments:

Post a Comment