Sinopsis
Antologi MDP
Sampai kapan pun tema cinta akan
selalu menarik untuk diangkat menjadi sebuah cerpen. Ibarat masakan, cinta
adalah garam atau gula yang kehadirannya sangat dibutuhkan. Tanpa cinta hidup
ini terasa hambar. Karena cinta kita bisa bahagia. Karena cinta pula orang bisa
merana dan kecewa. Bahkan, mengalami kehancuran.
Kalau kita perhatikan judul
antologi cerpen ini, Mekar dalam Penantian, ada kebahagiaan yang
ditawarakn di sini. Ya, memang benar. Mekar adalah lambang kebahagiaan. Ibarat bunga, sebelum bermekaran,
tentu melalui proses. Proses menanam, memupuk dan menyirami sampai akhirnya,
bunga pun bermekaran. Nah, dalam proses
itu sendiri kebahagiaan sudah
bisa dinikmati tergantung bagaimana
menyikapi proses itu. Dan, kalau salah
menyikapinya, kebahagiaan itu
tidak akan datang. Bahkan, layu sebelum
berkembang. Semua itu tentu saja tidak luput dari takdir Tuhan.
Betapa sedih dan merananya si
aku ketika orang yang dicintainya
dikabarkan mengalami kecelakaan ketika pulang kampung. Inilah takdir yang tidak
bisa dihindari sang tokoh. Hal ini
digambarkan dalam cerpen Putri Teratai. Ketika cinta tak berbalas, hati pun
hancur, Anda bisa menemukannya di Dingin Ekstrim Cinta. Di Antologi ini Anda
juga bisa menemukan cinta yang menggantung. Ada juga yang mengangkat tema cinta
melalui perjodohan dengan kelanggengannya, serta perjodohan yang terpaksa dibatalkan. Selebihnya cinta suci karena
Allah berlandaskan pondasi agama yang kuat, yang melahirkan kebahagiaan sejati walaupun sebelumnya banyak rintangan yang menghadang. Ya,
tema cinta dengan serba-serbinya memang mendominasi antologi cerpen ini.
Di samping itu, tema keluarga,
lingkungan alam dan sosial, pendidikan, juga ada di sini. Dari beragam tema tadi
kita bisa menemukan kesan yang
beragam. Ada kesan derita, ada
bahagia, haru, ngeri, percaya diri, pantang menyerah, kecewa dan
geram dengan tingkah para pejabat. Dan,
ada humor yang membuat Anda nyenger sendiri karena kenaifan sang tokoh.
Pokonya, Anda tidak akan rugi
memiliki buku ini.
Kata Pengantar Ketua GPM Amuntai
Alhamdulillah,
saya sangat bersyukur dan berbangga
karena antologi cerpen yang berjudul
“Mekar dalam Penantian” ini bisa kita terbitkan.
Grup
Persahabatan Menulis Amuntai (GPM Amuntai) kita bangun atas saran Pak Ersis
Warmansyah Abbas selaku penggagas pertama GPM yang ada di facebook. Walaupun nama grup ini GPM Amuntai, anggotanya tidaklah terbatas bagi
mereka yang berasal dari atau mukim
di Amuntai saja. Ya, kebetulan saja pengelolanya orang Amuntai, lalu dinamailah
GPM Amuntai. Karena Grup ini dibangun
atas semangat menebar virus menulis,
siapa pun bisa menjadi anggota asalkan memiliki minat untuk terus membelajarkan
diri dan terus menebar semangat menulis. Atas
dasar itulah Grup ini mencoba merealisasikannya dalam bentuk penerbitan buku.
Saya akui untuk merealisasikannya diperlukan perjuangan dan pengorbanan serta
dukungan dari para anggota. Oleh
sebab itu, saya ungkapkan rasa kekaguman kepada para penulis buku ini sekaligus
terima kasih.
Judul
antologi ini diambil dari karya Bapak
Rijali Hadi yang mengangkat kehidupan
rumah tangga yang menantikan lahirnya buah hati dengan aneka rasa.
Tema
cinta dengan pernak-perniknya mendapatkan porsi yang cukup banyak dalam
antologi ini. Namun, bukan cinta picisan yang mengumbar nafsu. Dan,
dilengkapi tema kepahlawanan, lingkungan
hidup dan sosial dengan serba-serbi
kritiknya.
Hadirnya
antologi cerpen ini patut kita sambut gembira. Kehadirannya tentu akan menambah khazanah
perbukuan di tanah air.
Kritik
dan saran dari para pembaca tentunya sangat kami harapkan. Terakhir, semoga jerih payah kita menjadi ladang amal yang akan kita petik hasilnya di dunia dan di
akhirat. Amin.
DAFTAR ISI
1. Putri Teratai oleh Hasbi Salim
2. Mekar dalam Penantian oleh Rijali Hadi
3. Kemenanganku oleh Jerry Riyansyah
4. Dompet Ajaib oleh Mahuzh Amin
5. Ibu
Ingin Sekolah oleh Chairul Echwan
6. Tsunami Kalimantan oleh Ersis Warmansya Abbas
7. Petaka di Ujung Antrean BBM oleh Haderi Ideris
8. Tiga Suratku oleh Syamsul Arifin
9. Tentang Rasa oleh Hadiyansyah
10. Kasihan, Lelaki Tua Itu Sudah Pikun oleh
Suhadi
11. Cukup Satu Cinta oleh Desy Anis Safitri
12. Jodohku oleh Radhiati
13. Indah Pada Waktunya oleh Novia Winda
14. Ya Allah, Aku Jatuh Cinta oleh Syarifal Ulfah
15. Ditulis dalam Cahaya oleh Bayu Yoga Dinata
16. Pangeran Saylendra oleh Makmun
17. Permainan Takdir oleh Leni Rahmida
18. Dingin Ekstrim Cinta oleh Wahyu Hidayat
19. Ketika Cinta Memanggil oleh Eddy Yusuf
20. Proyek
Ibuku Oleh: Astri Nor Fitriani
No comments:
Post a Comment